Posts

Showing posts from February, 2011

and much effort...

Image
saat kita ingin berjalan, maka kedua kaki kita harus sepakat untuk melangkah... jika hanya salah satu yg bergerak, langkah kita menjadi tak sempurna, pincang... begitu jg dengan impian, cita2, obsesi, atw apalah namanya... antara doa dan usaha harusnya selaras... jika hanya salah satu maka kita tak akan sampai pada tujuan... bukannya mendekat, malah semakin jauh, karena kita tertinggal... tapi, doa dan usaha saja tak cukup, dibalik itu ada faktor pendukung yg kuat, yg bisa menggerakkan hati manusia untuk lebih bermimpi, namanya niat... dan seberapa kuat niat kita terefleksi dalam tingkah polah usaha kita... karena itu bergeraklah, sampai tubuh kita lelah oleh tempaan pengalaman...

seemed....

Image
di keramaian terasa di hutan berdua serasa sendirian suara tv terdengar seperti dengung lebah... ternyata aku masih sama...tak suka keramaian... buat apa berpura-pura, menahan rasanya sama saja tetap sendiri, benarlah awalnya aku hendak pulang saja tapi hujan menahanku... ya...hujan yang menahanku, bukan yang lain ternyata aku masih sama, tak suka keramaian... dan menikmati waktuku sendiri ingin beranjak tapi kaki tak bergerak ingin tidur tapi mata tak bisa terpejam lelah... sudah... aku menyerah...

egoism....

Image
mulai bosan dengan keakuakuan. tak bisakan manusia berhenti bersikap meng-aku-kan dirinya, sungguh memuakkan. tak bisakah manusia bersikap sewajarnya, apa adanya mengikuti isyarat hati dan isyarat tubuh. sungguh sangat menyedihkan. mengikuti keegoisan sesaat demi sebuah gengsi atau apalah namanya. tapi seringkali manusia terlena dengan keindahan sesaat rasa kepuasan batin yg semu, hanya untuk mengikuti gengsi. puihhh....membayangkannya saja sudah membuatku eneg. kadang terlintas tak capekkah, atau tak ingin berhentikah dari semua itu. semu. aku ingin berhenti berucap aku. aku ingin berhenti mengatakan menurutku. aku ingin berhenti bilang kalau aku. tidak ada aku. yg ada tinggal pandangan umum tentang kehidupan dan kebaikan bersama. tak ada lagi aku. tapi kita. kita yg benar-benar kita, bukan kita sebagai alibi dari keegoisan semata, egomu atau egoku yg dengan sengaja kita selipkan pada kita. berhenti untuk egois, hanya membuang-buang waktu dan keberdayaan yg baik menjadi sesu